Selasa, 18 Agustus 2009

STRUKTUR ANATOMI SISTEM PERKEMIHAN



Bagian-bagian saluran perkemihan:
1. Ginjal (renal)
- Bentuk seperti kacang
- Ginjal dalam tubuh ada dua.
- Bagian-bagiannya:
a. Korteks
b. Medulla
c. Caliks mayor dan minor
d. Pelfis renalis
Pada ginjal terdapat hilus dan sinus renalis.
Isi hilus renalis: fasa renalis, limfe, saraf, dan ureter
Isi sinus renalis: fasa renalis, limfe, saraf, dan pelvis renalis
2. Ureter
Letak : dari lumbal sampai hipogastrik
Panjang : + 30 cm
3. Vesica urinaria
Fungsi : menampung urine sementara sebelum dikeluarkan.
Struktur:
- os. ureteris dextra
www.sekolahperawat.wordpress.com
- os. ureteris sinistra
- oriviseum uretra internum
4. Urethra
Panjang:
- Laki-laki : 18-20 cm;
- Perempuan : 4 cm → wanita lebih beresiko kena kanker
Fungsi:
- Laki-laki: jalan keluar sperma dan urine
- Perempuan : jalan keluar urine
Pada laki-laki memiliki 5 bagian (pars):
- Intramural
- Prostatika
- Membranasea
- Bulbaris
- Spongeosa
Topografi ginjal
Letak: di region lumbal posterior, ginjal kanan: VL2-VL4, kiri: VL1-VL4
Vaskularisasi: diperdarahi oleh arteri dan vena renalis
Pembungkus ginjal:
a. Kapsula renalis
b. Vasia renalis
c. Kapsula diposa

Sistem Perkemihan

Sistem Perkemihan
(The Urinary System)
Fungsi Sistem Perkemihan
• Membuang sisa metabolisme :
• Sisa metabolisme Nitrogenous : ureum, creatinin, uric acid.
• Racun-racun/Toxins
• Obat-obat/Drugs
Fungsi Sistem Perkemihan
• Pengaturan homeostasis :
• Keseimbangan air
• Elektrolit
• Keseimbangan asam-basa darah
• Tekanan darah
• Produksi darah merah
• Mengaktifkan vitamin D
Organ sistem perkemihan
• Ginjal/Kidneys
• Ureter/Ureters
• Kandung kemih
(urinary bladder)
• Uretra/Urethra
Bagian Ginjal
• Renal cortex – outer region
• Renal medulla – inside the cortex
• Renal pelvis – inner collecting tube
Nephrons
• Struktur dan fungsi unit terkecil ginjal
• Bertanggungjawab membentuk urine
• Struktur nephrons :
• Glomerulus
• Renal tubule (tubulus renalis)
Bentuk Nephrons
• Cortical nephrons
• Berada pada cortex
• Sebagian besar nephrons
Bentuk Nephrons
• Juxtamedullary nephrons
• Dijumpai pada batas cortex dan medulla
Glomerulus
• Jaringan Kapiler khusus
• Melekat pada arterioles kedua sisi
• afferent arteriole
• efferent arteriole
• Berada dlm glomerular capsule (bag.pertama renal tubule)
Renal Tubule
• Glomerular (Bowman’s) capsule
• Proximal convoluted tubule
• Loop of Henle
• Distal convoluted tubule
• Filtration
(filtrasi)
b. Reabsorption
(reabsorpsi)
c. Secretion
(sekresi)
Filtrasi (Filtration)
• Air dan senyawa-senyawa kecil proteins dapat melewati dinding kapiler
• Sel-sel darah tak dapat melewati dinding kapiler
• Filtrate (hasil filtrasi) dikumpulkan glomerular capsule, kemudian ke renal tubule
(Reabsorpsi) Reabsorption
• Peritubular capillaries menyerap :
• Air
• Glucosa
• Asam amino
• Ion-ion
• Penyerapan sebagian besar terjadi pada proximal convoluted tubule
Zat yang tak direabsorbsi
• Sisa metabolisme Nitrogenous
• Urea
• Uric acid
• Creatinine
• Air yang berlebihan
Sekresi (Secretion)
(Kebalikan Reabsorpsi)
• Beberapa zat berpindah dari peritubular capillaries ke renal tubules
• Hydrogen and potassium ions
• Creatinine
• Zat-zat meninggalkan renal tubule berpindah ke ureter
Karakteristik Urine digunakan untuk Diagnosa
• Warna kuning disebabkan pigment urochrome (dari penghancuran hemoglobin) and zat-zat terlarut lain
• Steril
• Sedikit beraroma
• pH Normal sekitar 6 (4.5-8)
• Specific gravity : 1.001 to 1.035
Ureter
• Saluran “Tube” yang melekat pada ginjal dan menuju ke Kandung kemih (bladder)
• Merupakan lanjutan renal pelvis
• Masuk melalui bagian posterior kandung kemih
• Peristalsis membantu gaya grafitasi untuk memindahkan urine.
Kandung kemih
(Bladder/Vesica Urinaria)
• “Smooth”, “collapsible”, kantong berotot.
• Menampung/menyimpan urine sementara
Kandung kemih
• Trigone – tiga pembukaan
• Dua dari ureter
• Satu ke urethrea
Dinding Kandung kemih
• 3 Lapisan otot polos (detrusor muscle)
• Mukosa : “transitional epithelium”
• Dinding : tebal dan berlipat saat kandung kemih kosong
Urethra
• Tube berdinding tipis yang memindahkan urine dari kandung kemih ke luar tubuh degan gerak peristalsis
• Pengeluaran urine diatur oleh dua katup (sphincters)
• Internal urethral sphincter (tanpa sadari/involuntary)
• External urethral sphincter (disadari/voluntary)
Berkemih (Micturition/Voiding)
• Kedua katup (sphincter) otot harus terbuka agar dapat berkemih
• Internal urethral sphincter : direlakskan setelah peregangan kandung kemih
• Pengkatifan ini berasal dari impulse dikirim ke spinal cord dan kemudian balik melalui saraf pelvic splanchnic
• External urethral sphincter : harus direlakskan secara sadar

Anatomi sistem Perkemihan

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Susunan Sistem Perkemihan
Sistem perkemihan terdiri dari: a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin, b) dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih), c) satu vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan, dan d) satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria.
Ginjal (Ren)
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dexter yang besar.
Fungsi ginjal
Fungsi ginjal adalah a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, b) mempertahankan suasana keseimbangan cairan, c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan d) mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak.
Fascia Renalis terdiri dari:
Fascia renalis terdiri dari a) fascia (fascia renalis), b) Jaringan lemak peri renal, dan c) kapsula yang sebenarnya (kapsula fibrosa), meliputi dan melekat dengan erat pada permukaan luar ginjal
Struktur Ginjal
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan cortex. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis.
Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus.. Pelvis renalis berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores.
Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit fungsional ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron terdiri dari : Glomerulus, tubulus proximal, ansa henle, tubulus distal dan tubulus urinarius.
Proses pembentukan urin
Tahap pembentukan urin
1. Proses Filtrasi ,di glomerulus
terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate gromerulus.
2. Proses Reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
3. Proses sekresi.
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.
Pendarahan
Ginjal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteria renalis, arteri ini berpasangan kiri dan kanan. Arteri renalis bercabang menjadi arteria interlobularis kemudian menjadi arteri akuarta. Arteri interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi arteriolae aferen glomerulus yang masuk ke gromerulus. Kapiler darah yang meninggalkan gromerulus disebut arteriolae eferen gromerulus yang kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena cava inferior.
Persarafan Ginjal
Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.
Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter terdiri dari:
1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
2. Lapisan tengah lapisan otot polos
3. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic yang mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih.
Vesika Urinaria (Kandung Kemih)
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk seperti buah pir (kendi). letaknya d belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
Dinding kandung kemih terdiri dari:
1. Lapisan sebelah luar (peritoneum).
2. Tunika muskularis (lapisan berotot).
3. Tunika submukosa.
4. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).
Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi menyalurkan air kemih ke luar.
Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari:
1. Urethra pars Prostatica
2. Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra externa)
3. Urethra pars spongiosa.
Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis). Sphincter urethra terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan urethra disini hanya sebagai saluran ekskresi.
Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:
1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria. Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra tetap tertutup.
2. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf.
3. Lapisan mukosa.
Urin (Air Kemih)
Sifat fisis air kemih, terdiri dari:
1. Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) cairan dan faktor lainnya.
2. Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
3. Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan sebagainya.
4. Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
5. Berat jenis 1,015-1,020.
6. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).
Komposisi air kemih, terdiri dari:
1. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.
2. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak dan kreatinin.
3. Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat.
4. Pagmen (bilirubin dan urobilin).
5. Toksin.
6. Hormon.
Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:
1. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya meningkat melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi bila telah tertimbun 170-230 ml urin), keadaan ini akan mencetuskan tahap ke 2.
2. adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan kandung kemih.
Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang) Sebagian besar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat di pelajari “latih”. Sistem saraf simpatis : impuls menghambat Vesika Urinaria dan gerak spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna konstriksi. Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot detrusor berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi MIKTURISI (normal: tidak nyeri).
.
Ciri-Ciri Urin Normal
1. Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan yang masuk.
2. Warnanya bening oranye tanpa ada endapan.
3. Baunya tajam.
4. Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.
Bahan Bacaan
Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta: EGC
Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC
Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: EGC
Ditulis dalam kesehatan. 2 Komentar »

PERKEMIHAN

Mengatur keseimbangan air dan mineral di dalam tubuh,mengeluarkan zat-zat sisa(misalnya urea, dan amoniak).

1.Proses pembentukan urine
Ginjal mengandung blebih dari 1 juta neprhon yang terdiri dari satu renal karpuskal dan tubulus-tubulus dengan bentuk yang jelas.Setiap hari ada sekitar 1700L
Darah (1,2L/menit),yang mengalir melalui nepron yang terletak di dalam korteks renalis.Kapile-kapiler gromerolus menghasilkan sekitar 180L cairan filtrat setiap hari,99% akan di serap kembali oleh system tubulus dan masuk ke dalam darah.Sisa cairan akan menjadi lebih pekat di dalam medulla renalis di ansa henle dan tubulus colligentos.Akhirnya cairan mengalir ke dalam renal cilicus,urn dan pelvis renis melalui ureter masuk ke dalam vesica urinaria dan dari sini dikeluarkan melalui uretra (kira-kira 1,5L/hari).

Komposisi normal urine
jimlah:900-1500ml/24 jam (bervariasi sesuai dangan asupan cairan dan jumlah cairan yang keluar melalui jalan lain).
Berat jenis:N02-1003(yang menandakan jumlah substansi yang terr=larut di dalamnya),
Reaksi:Asam PH sekitar 0,6.
Warna:Sehubungan dengan urokom (pigmen yang berasal tak tentu).
-Kompisisi
a.Air
b.Urea 20-30 dalam 24 jam
c.Asam urat 0,6 gram dalam 24 jam
d.Kretinin 1-2 gram dalam 24 jam
e.Natrium kaium ffosfat
f.klorida sulfat.

Bagian-Bagian Nefron
nefron terbentuk dari tubulus renalis,merupakan gromerolus dan berhubungan dengan pembuluh darah.Masing-masing tubulus renalis merupakan tubulus yang berbengkok-bengkok,di selaputi oleh lapisan sel-ssel kuboid.Tubulus renalis mulai sebagai kapsula bowmandula,lapisan terbentuk mangkuk menutupi gromerolus;saling melilitkan diri membentuk tubulus kovolute proksimal,menjalar dan korteks sebagian medulla dan sebagian lagi ke bagian korteks membentuk tubulus konvolute distal berakhir dgn memasuki tubulus pengumpul.

Pencernaan
1.mulut:Memasukkan makanan
2.Lambung:Menampung makana dalam kantung dan melepaskan makanan tersebut secara bertahap dalam usus.
3.Usus halus:Mensekresikan cairan usus,menerima cairan empedu dan pancreas,mencerna makanan,mengabsorbsi air,gram dan vitamin.
4.Usus Besar
mernsekresikan kalium ke dalam klandungan kolon.

Perkemihan
1. Ureter
2. kandung kemih
3. uretra
proses feses
Bahan makanan di serat pembuluh getah bening melalui lipatan usus kemudian masuk usus besar kemudian bubur bahabn makanan itu di padatkan,di tampung melalui gerak antiperistaltik yang terdiri dari bakteri yang dikeluarkan.


5.Suplai darah dari arteria renalis dari aorta,kemudian arteria renalis kanan melewati bagian belakang vena kava inferior,jumlah darah lewat melalui ginjal nadalah sangat besar .Sedangkan suplai darah yang melalui vena renalis ke dalam vena kava inferior lalu vena kava renalis kiri melalui bagian depan.

2.Proses Berkemih
bagian cairan dari darah (bebas dari se-sel darah dan protein )difilter di bawah tekanan ke dalam tubulus yang panjang dalam ginjal,tubulus ginjal secara selektif permiabel dan kebanyakan terhadap cairan dan setiap perrsenyawaan esensial direabsorbsi kembali ke dalam darah.kemudian sampah nitrogen dan asam-asam di buang dalam bentuk urine yang mengalir ke ureter kedalam kandung kemih dan di ekresikan pada invral waktu melalui uretra atau pada saat terjadi miksi.

komposisi cairan tubuh manusia
Air ialah komponen yang paling banyak di tubuh manusia, menyusun sekitar 60% berat tubuh dengan kisaran antara 40% sampai 80% kandungan H2O seseorang berada dalam rentang konstan selama suatu periode waktu, terutama disebabkan oleh efisiensi ginjal mengatur keseimbangan H2O.
Cairan yang bersikulasi di seluruh tubuh di dalam ruang cairan intrasel (CIS) dan ekstrasel (CES) mangandung elektrolit , mineral dan sel.
2. –Asam
- Sidemia
- Anion
- Bosa
- Kation
- Elektrolit
- Ion
- Pn

3. Tekanan osmotik merupakan tekanan dengan kekuatan untuk menarik air dan kekutatan ini bergantung pada jumlah molekul di dalam larutan suatu larutan dengan kosentrasi solut yang tinggi tekanan osmotik yang tinggi sehingga air akan tertarik masuk ke dalam larutan tersebut . sedangkan tekanan hidrostatik adalah tekanan yang di hasilkan atau suatu likuid di dalam sebuah ruangan. Darah dan cairan arteri akan memasuki kapiler jika tekanan hidrostatik lebih tinggi dari tekanan interstitial, sehingga cairan dan solut berpindah dari kapiler menuju sel.

6. Elektrolit merupakan sebuah unsur atau senyawa , yang jika melebur atau pelarut lain jika melebur atau larut di dalam air atau pelarut lain akan pecah manjadi ion dan mampu membawa muatan listrik . Elektrolit yang memeliki muatan positif di sebut kation sedangkan elektrolit yang mem,eliki muatan negatif di sebut anion.
Elektrolit sangat penting pada banyak fungsi tubuh, termasuk fungsi tubuh termasuk fungsi neorromuskular dan keseimbangan asam basa. Contoh : mineral, zat besi dan zink.

8. Hormon utama yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit adalah ADH aldesteron , glukokor tikoid. Keadaan kekurangan air akan meninggkatkan osmolalitas darah dan keadaan ini akan di respons oleh kelenjar hipofisis dengan melepaskan ADH . ADH akan menurunkan produksi urine dengan cara meningkatkan reabsorpsi air oleh tubulus gijal. Aldesteron merupakan suatu mineralokortikoid yang di produksi atau korteks aldernal . Aldesteron mengatur tubulus ginjal mengekskresikan kalium dan mengabsorpsi dan di kembalikan ke volume darah.kekurangan volume cairan darah mnisalnya karena pendarahan kehilangan cairan pencernaan , dapat menstimulsi sekresi aldesteron ke dalam darah. Glukokortikoid mempengaruhi keseimbangan air dan elektrolit.

7. Fungsi utama Na yaitu:
• Untuk mempertahankan keseimbangan air
• Menstranmisi implus saraf
• Melakuka kontraksi otot

Kalium
• Untuk mengatur eksitabilitas ( rangsangan ) heuromuskular dan kontraksi otot
• Pengaturan keseimbangan asam basa karena ion kalium dapat di tukar denagn ion hidrogen

Pengertian Asam dan Basa
Asam ialah sekelompok zat yang mengandung disosias, atau terpisah (terurai) apabila berada dalam larutan untuk menghasilkan H+ bebas dan anion (ion bermuatan negatif).
Basa ialah bahan yang dapat berikatan dengan H+ bebas dan dengan demikian menarik ion tersebut dari larutan. Basa kuat dapat lebih mudah berikatan dengan H+ dari pada basa lemah.

3 sistem utama yang mengatur kosentrasi ion H2 yaitu:
1.Sistem penyangga Asam dan Basa kimiawi dalam cairan tubuh :
2.Pusat pernafasan
3.Ginjal

3. a. Sistem penyangga asam basa kimiawi dalam cairan tubuh yang dengan segera bergabung dengan asam atau basa untuk mencegah perubahan konsentrasi ion hidrogen yang berlebihan ; Sistem Penyangga asam karbonat : bikarbonat fungsi penyangga CES primer terhadap perubahan asam non karbonat. ; sistem penyangga Protein : penyangga CIS primer dan menyangga CES. ; Sistem penyangga Hemoglobin : penyangga utama terhadap perubahan asam karbonat; Sistem penyangga fosfat : penyangga sistem kemih yang penting, juga menyangga CIS.
b. Pusat pernafasan mengatur pembuangan CO2 dari cairan ekstraseluler
c. Ginjal yang dapat mengekskresikan urin asam atau urin alkalin sehingga menyesuaikan kembali konsentrasi ionhidrogen cairan ekstraseluler menuju normal.

Peran Ginjal:
1.Mengontrol keseimbangan asam basa dengan mengeluarkan urin yang asam atau basa
1. Mencegah kehilangan Bicnat dalam urin
2. Ginjal mengatur konsentrasi ion hidrogen cairan ekstrasiluler melalui 3 mekanisme dasar:
sekresi ion hidrogen
reabsorbsi ion bicnat yang di saring
produksi ion bicnat baru
3. Memelihara volume plasma yang sesuai, sehingga sangat berperan dalam pengaturan jangka-panjang tekanan darah arteri. Fungsi ini dilaksanakan melalui peran ginjal sebagai pengatur keseimbagan dan H2O.
4. Memelihara osmolaritas ( konsentrasi zat terlarut) berbagai cairan tubuh, terutama melalui pengaturan H2O. Mensekresikan (eliminasi) produk-produk sisa (buangan) dalam metabolisme tubuh, misalnya urea, asam urat, dan kreatinin. Jika dibiarkan menumpuk, zat sisa tersebut bersifat toksik, treutama bagi otak.
5. Mengekresikan bnayak senyawa asing, misalnya obat, zat penambah pada makanan, pestisida dan bahan-bahan oksida dan nutrisi lainya yang berhasil masuk kedalam tubuh.
6. Mensekresikan eritropoietin, suatu hormon yang dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
7. Mensekresikan renin suatu hormon enzimatik yang memicu reaksi berantai yang penting dalam konservasi garam oleh ginjal.
8. Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya.

Topik pendidikan kesehatan yang dapat diberikan kepada pasien dengan kasus distensi abdomen, dan Bladder distensi
Bladder distensi ialah peregangan kandung kemih
Topik yang dapat diberikan yaitu
Sistem perkemihan : Jika pasien ada keinginan untuk berkemih maka jangan ditahan karena antara saluran pencernaan dan perkemihanitu berbeda.
Apabila pasien ingin BAB tapi takut hecting akan membuka kembali dengan cara memberikan penyuluhan tentang eliminasi. Jadi boleh BAB tapi tidak boleh banyak mengedan karena jika banyak mengedan dikhawatirkan hecting akan membuka kembali. Apabila pasien tetap takut BAB harus dibantu dengan huknah gliserin/ penggunaan obat sopositoria, karena apabila feses tidak dikeluarkan akan mengakibatkan tubuh akan keracunan, distensi abdomen, dan muntah proyektil.

Penyuluhan Kesehatan ”Diet Tinggi Serat” dengan tujuan merangsang peristaltik usus agar BAB atau defekasi dapat normal kembali.
Pasien dianjurkan untuk mengkonsumsi :
Makanan cukup kalori dan protein
Meningkatkan vitamin terutama B1 dan B kompleks dan mineral, untuk memelihara kekuatan otot pencernaan .
Banyak minum atau cairan dua-dua setengah liter sehari, untuk melancarkan defekasi atau melunakkan feses.
Tingg serat dan bahan makanan yang dapat merangsang peristaltik usus.
Bahan makanan yang dianjukan susu,agar-agar, gula, beras atau karbohidrat, sayuran, sebagian dalam bentuk mentah, kacang-kacangan, buah-buahan, terutama yang dapat dimakan kulitnya.